[REVIEW] ERASED ‘BOKU DAKE GA INAI MACHI’ NETFLIX LIVE ACTION
Seri manga Boku dake ga inai machi yang berakhir pada 2016 lalu telah
beberapa kali mendapatkan adaptasi, seperti animasi, live action movie,
dan yang terbaru Live action series yang ditayangkan worldwide ke 190
negara melalui Netflix.
Adaptasi terbaru Boku Dake ga Inai Machi karya Netflix iini disutradarai
oleh Ten Shinomiya dengan skrip ditulis oleh Tomomi Okubo. Pengambilan
latar tempat berada di Kota Tomakomai Hokkaido, yang merupakan tempat
nyata yang digambarkan pada manga.
Diadaptasi dari karya Kei Sanbe dan bergenre misteri, protagonist yang
merupakan mangaka Satoru Fujinuma memiliki kemampuan aneh yang
menyebabkan ia dapat memutar kembali ke masa lalu untuk mencegah insiden
kecelakaan/yang membahayakan nyawa yang disebut revival. Ia menyadari
saat melakukan revival, meski ia tak tahu kejadian berbahaya apa yang
akan terjadi. Kemudian suatu kejadian yang menyebabkan ibunya terbunuh
membuat ia mengalami revival ke 18 tahun yang lalu.
Melalui revival kali ini, ia harus menemukan pembunuh berantai yang
membunuh anak-anak penyendiri di kotanya untuk bisa menyelamatkan ibunya
di masa depan. Pembunuhan yang dialami ibunya ternyata berkaitan dengan
misteri pembunuhan 18 tahun lalu, saat seorang gadis kecil Hinazuki
Kayo dan dua orang lain menjadi korban.
Tokoh dewasa Satoru Fujinuma diperankan oleh Yuki Furukawa yang juga berusia 29 tahun, dan Satoru kecil oleh Reo Uchikawa.
Yuki Furukawa memerankan Satoru dengan sangat baik, bahkan meski ia
tidak mendapat banyak scene, tetapi monolognya saat kembali menjadi
kecil terasa berekspresi dan tidak monoton. Sangat pas jika disandingkan
dengan ekspresi yang diberikan oleh Uchikawa Reo.
Kakihara Rinka, pemeran Hinazuki Kayo juga patut diacungi jempol. Berkat
aktingnya yang terkesan dingin tetapi manis, hubungan janggal yang
berusaha dibangun oleh Satoru kecil untuk menyelamatkan dirinya terasa
lebih bermakna.
Mio Yuuki, pemeran Airi Katagiri lebih memiliki sifat ceria dan
optimisme yang terasa lebih natural dibandingkan pemeran di LA movie.
Tomoka Kurotani (Sachiko Fujinuma), memberikan kesan penting dalam
pengembangan karakter dalam cerita ini. Aktingnya yang memperlihatkan
sikap keibuan pada Satoru, melindungi Kayo, seolah seperti menjiwai
peran ibu seutuhnya. Teman-teman Satoru, seperti Kenya (Jin Shirasu)
juga turut menyertai dan mempermanis cerita persahabatan mereka yang
terkembang.
Kemudian tokoh utama antagonis, Gaku Yashiro (Shigeyuki Totsugi)
benar-benar menampakan wajah pembunuh berdarah dingin yang memiliki
wajah innocent. Backstory dari tokoh ini dijelaskan dengan
detail dan dinarasikan olehnya dengan baik. Penonton jadi ikut merasakan
alasan dia menjadi maniak krimianl anak-anak.
The one who made outstanding appearance is, Reo Uchikawa. Yup,
Pemeran Satoru kecil ini masih berusia 12 tahun saat memerankan drama
ini. Tetapi kemampuan aktingnya tidak diragukan lagi. Sempat menjadi
Ciel Phantomhive dalam musical stage selama 2 tahun telah
mengasah kemampuannya. Ekspresi dan keimutan wajahnya benar-benar sesuai
dengan Satoru dalam manga, dan sesuai dengan narasi dari Furukawa.
Drama ini memberikan cerita yang lebih detail dibandingkan dengan film.
Dengan durasi 25 menit sebanyak 12 episod, ia mampu mengeksekusi cerita
dengan alur yang baik tanpa terkesan terburu-buru. Pengambilan gambar
bahkan diambil di latar tempat asli seri ini dibuat, di daerah
Hokkaido.
Adegan yang menjadi trademark seri ini, yaitu Kayo dan Satoru
melihat pohon dan bintang di tengah salju juga turut dihadirkan. Bahkan
dalam drama ini, diceritakan pula keterlibatan teman-teman Satoru yang
membantu penggalangan dana bagi dirinya. Sesuatu yang terlewatkan di
anime.
Dari ketiga adaptasi (anime, LA, drama), eksekusi ending yang diambil
pada drama ini lebih mendekati versi manga. Dengan alur dan plot awal
yang ditambahkan secara original oleh pihak sutradara. Seperti adegan
Kenya yang membantu penyelidikan, but it's not ruining the series.
Ohya, jangan berharap kapal kalian untuk Satoru dan Kayo berlabuh ya. Ceritanya tetap sama.
Drama ini sangat direkomendasi untuk kalian tonton akhir pekan. Netflix
benar-benar menjaga keaslian cerita seri ini yang menjadi daya tarik
penggemarnya.